Rabu, 18 November 2009

segmentasi pasar

Segmentasi Pasar

Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam kepentingan merancangan strategi pemasaran. Konsumen
memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi produk tersendiri. Dan tak dapat dihindari modus tindakan pembelian mereka adalah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian, mendorong pembagian atau dikenal segmentasi pasar.


Segmentasi pasar merujuk kepada pengertian proses pembagian pasar. Proses memotong kue tar sedemikian rupa menjadi bentuk bagian-bagian termasuk menentukan potongan kue tar mana yang hendak kita makan.
Probabilitas segmentasi pasar muncul dari perbedaan atau variasi konsumen. Titik balik perbedaan tidak lain kesamaan yang menjadi basis penempatan individu konsumen ke dalam segmen. Perbedaan dan kesamaan tersebut, pun dipandang berbeda dalam keberadaannya oleh masing-masing bisnis yang berkepentingan. Oleh karena mengandung persamaan dan perbedaan termasuk sama-sama potongan kue tar, maka setiap segmen dapat diperbandingkan kuantitas dan atau kualitasnya sesuai dengan tujuan.

Proses segmentasi dimulai dari penentuan pasar. Lantas pasar dipandang berdasarkan kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun manusia, atau berbasis situasi penggunaan. Masing-masing basis pandangan mempertimbangkan tanggapan konsumen terhadap perbedaan, mampu diidentifikasikan, dapat dilaksanakan, efektif dan efisien, serta stabil setiap waktu. Kemudian aktifitas pemilihan segmen pun dilaksanakan yang terikat erat elemen kematangan pasar, struktur persaingan, dan pengalaman bisnis. Pendek kata berlangsung proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi segmen. Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar seperti memotong kue tar, kue tarnya tentu saja ada atau akan kita adakan untuk keberhasilan bisnis yang diinginkan.


Segmentasi yang terjemahan dari Segmentation adalah kegiatan atau bentuk kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen menjadi satuan-satuan pasar yang homogen.
Manfaat dari segmentasi pasar ini agar menajemen dapat melakukan kegiatan pemasaran yang efisien dan efektif. Ambil sebuh contoh untuk sebuah produk obat batuk anak-anak akan efektif jika mengiklannya berbarengan dengan even TV baik offline maupuan online, misal PILDACIL, IDola Anak dan lain-lain yang setipe. Coba jika promosi dilakukan ke pasar-pasar tradisional yang notabene konsentrasi personal tidak tertuju pada kepentingan anak semata, bisa saja pengunjung danpedangan pasar sedang memikirkan bagaimana menjual barang, membayar hutang dll.

Contoh kedua. Ketika anda menjabat sebagai marketing excutive sebuah perusahaan real estate dengan produk perumahan yang mewah dengan rata-rata harga rumah 2 Miilyar, tentu kurang efektif jika anda melakukan promosi saat ada kegiatan Musik dan Band lembaga mahasiswa.
Manfaat lain dari segmentasi pasar:

  1. Membantu manajemen dalam merencanakan dan menentukan produk dan layananan yang sesuai dengan permintaan pasar Dapat memilah-milah media promosi yang efektif untuk dapat masuk ke masing-masing segmen pasar. Misal Radio efektif untuk kaum pinggiran dan pedesaan, Koran untuk karum terpelajar dan kantoran.
  2. Membantu bidang keungan dalam perencanaan anggaran dan evaluasi penggunaan anggaran.
  3. Membantu manajemen menentukan timing dan momentum yangtepat untuk kegiatan perusahaan terutama kegiatan berbasis marketing, misal pameran, bhakti social, iklan offline, aktifitas off air.

Contoh model pengelompokan dalam segmentasi pasar yang umum sebagai berikut:

  1. Dibagi atas dasar Umur
  2. Dibagi atas dasar Jenis Kelamin
  3. Dibagi atas dasar Siklus Kehidupan
  4. Dibagi atas dasar Pekerjaan
  5. Dibagi atas dasar PEndapatan
  6. Dibagi atas dasar Pendidikan
  7. Dibagi atas dasar Pekerjaan
  8. Dibagi atas dasar Opini, Sikap dan Kepribadian.

Contoh model tersebut ditas dapat pula dikelompokan dari faktor diatasnya misal:

  1. Faktor demografi, faktor yang ditentukan dari “siapa yang membeli/transaksi”
  2. Faktor Psikografi, faktor yang ditentukan oleh “mengapa mereka membeli/transaksi”
  3. Faktor Perilaku, faktor yang ditentukan oleh “bagaimana mereka membeli/transaksi”
artikel ini dikutip dari
http://ipan.web.id/marketing-utk-orang-awam-pemahaman-segmentasi-pasar-dalam-marketing/
http://id.shvoong.com/business-management/management/1657108-segmentasi-pasar/

tempat / place


kiat mencari tempat usaha yang baik

Memilih tempat untuk membuka usaha di ruko perlu mempertimbangkan beberapa hal, pembahasannya lebih ke pertimbangan secara teori perilaku arsitektur, langsung saja yaa…

> Kalau memilih ruko di dalam perumahan,

cari yang memiliki tingkat hunian cukup tinggi, karena kemungkinan besar akan berpotensi ramai dan mudah disewakan. Cara ngeceknya di lokasi : terlihat ada mobil atau motor di garasi/carport, kondisi rumah terawat, ada banyak rumah yang direnovasi, sedikit rumah yang dipasang tanda “dijual”.

Kalau bisa posisinya di lokasi yang banyak dilalui pengunjung atau penghuni perumahan. Memang, harganya lebih mahal namun lebih hidup dan lebih mudah memperkirakan dagangan yang layak dibuka.

> Kalau mencari ruko di luar perumahan,

Lihat apakah ada potensi pengunjung dari daerah sekitarnya.

Apakah mudah diakses dari berbagai penjuru dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum?

Secara umum berikut beberapa pertimbangan penting :

> Aksesibilitas ke lokasi tempat usaha, lokasi ruko musti berada di lintasan para warga atau kendaraan umum.

> Ada daya tarik yang lain, maksudnya disekitar lokasi ruko lebih baik ada pendukung seperti supermarket, mal, perkantoran besar, atau resto favorit. Contoh kasus kalau di kota semarang ; ruko Pemuda Mas yang berdekatan dengan DP Mall dan Carrefour, ruko Pandanaran yang berdekatan dengan perkantoran besar dan berada di jalanan pusat oleh2 kota Semarang.

> lihat kapasitas parkir yang disediakan, kesulitan dalam mendapatkan parkir mobil atau motor dapat membuat konsumen enggan berbelok untuk mampir ke tempat usaha Anda. Pertimbangkan juga bahwa untuk parkir mobil diperlukan manuver, sehingga parkir yang luas lebih menarik konsumen.

> Ukuran Luas Ruang Usaha.

Perhatikan lebar dan panjang per unit ruko, idealnya lebar yang leluasa untuk menata interior minimal 5 meter, bila kurang dari 5 meter, biasanya penataan interiornya lebih pada keputusan tidak ada pilihan.

lebih detail kita perhatikan besaran ruang yang disediakan sebagai tempat usaha, apakah bentuknya persegi panjang atau bujur sangkar, karena akan berpengaruh terhadap penataan barang yang akan dijual dan pergerakan sirkulasi untuk pengunjung

> Desain Tampak Depan Ruko.

Desain tampak depan juga perlu diperhatikan, saya ambilkan contoh misalnya : kita buka usaha restoran bernuansa jawa tapi gaya desain arsitektur tampak depannya justru bergaya klasik, kan jadi ngga cocok, akhirnya kita perlu melakukan penyesuaian desain tampak, dan hal ini menambah biaya renovasi untuk Anda. Menurut saya pilihan desain tampak yang sederhana atau biasa saja, justru dapat membuat Anda leluasa merubah tampak depan ruko sehingga sesuai dengan usaha Anda sekaligus mampu menciptakan dan meningkatkan brand dari usaha Anda serta membuat tempat usaha Anda mudah dikenali.

> Harga Ruko.

Bandingkan harga ruko sekelas sebelum melakukan pembelian agar kita mengetahui harganya rasional atau tidak. Kalau mau menyewa ruko, normalnya harga sewa ruko sekitar 7% - 8% dari harga jual, Anda juga dapat menghubungi broker kepercayaan Anda untuk mengetahui pasaran harga ruko disekitarnya.

> Faktor Keamanan

Keamanan tidak melulu soal kriminal, tetapi juga kebakaran dan bencana alam, nah untuk yang terakhir ini perhatikan lokasinya, apakah berada di daerah rawan longsor atau banjir?

Semoga menambah wawasan Anda…

artikel ini dikutip dari http://arsitektursemarang.site50.net/2009/02

Promosi

Usaha penjualan pakaian skala kecil dengan modal terbatas, harus mencari jenis barang yang cepat laku. Terlepas dari melakukan pinjaman tanpa jaminan atau tidak, indikasi cepat laku adalah kalau barang itu sering berganti atau cepat habis. Usaha pakaian memang waktu lakunya lama, dibandingkan dengan jualan makanan. Oleh sebab itu ada dua alternatif hal yang dapat dipilih yaitu memilih produk pakaian yang mahal agar dapat keuntungan besar, atau memilih produk yang murah dengan keuntungan kecil, tetapi pembeli terus menerus membeli.

Mengingat keterbatasan modal, maka pilihan jatuh pada penjualan produk yang murah dengan konsekuensi putaran sediaannya harus cepat. Produk-produk yang cepat ganti dan murah, dapat meliputi daster, celana dalam, bra, dan pakaian anak. Pakaian anak sangat cepat ganti, karena anak tumbuh berkembang, begitu sudah kesempitan perlu diganti dengan baju yang baru. Mungkin bisa juga dengan jilbab anak.

Walaupun sudah memilih toko baju dengan produk yang cepat laku, promosi tetap harus dilakukan tapi pada dasarnya promosi yang canggih tidak diperlukan. Yang penting dalam menjual harus ramah, mudah memuji ke konsumen, dan tempat diusahakan bersih. Setiap 3 hari diganti produk yang dipajang agar menimbulkan kesan laku dan memiliki variasi yang banyak. Prinsipnya promosi harus sesedikit mungkin mengeluarkan biaya, dan semua pelanggan dianggap sama. Misalnya semua harga adalah tetap, tidak boleh ditawar. Penawaran terjadi bila membeli dalam jumlah banyak. Misalnya meminta diskon 10%, bila membeli secara grosir bukan retail.

Karena usaha masih dalam skala kecil maka penjualan kredit harus dihindari, diusahakan kalau bisa cash. Memberikan kredit pada satu orang sama dengan memberikan kredit pada semua orang. Bila tidak bisa cash, berarti harus kredit dengan harga sama untuk semua orang. Selisih harga kredit dan cash tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu besar akan diketahui oleh pelanggan, bahwa kita mengambil untung sangat besar dari penjualan kredit itu. Harga kredit besar karena mengantisipasi kalau macet karena kemungkinan macet sangat besar. Oleh karena itu administrasi harus rapi.

Usaha ini tentu memiliki prospek yang cerah, karena semua orang perlu berpakaian. Hanya persaingannya juga sangat besar. Kuncinya adalah inovasi untuk memperoleh keunggulan. Oleh karena itu, kalau membeli produk harus pada supplier yang kooperatif dan konsultatif. Disebut konsultatif, karena diharapkan pemasok/supplier dapat memberi saran produk apa yang sedang tren atau yang disukai pembeli. Kooperatif adalah bila pemasok mengijinkan kita untuk dapat menukar barang yang kurang laku dengan barang lain yang lebih cocok. Karena itu disarankan untuk memilih model, pola dan gambar pakaian yang tepat karena sangat menentukan dalam penjualan. Contohnya pola gambar dalam pakaian anak sering mengikuti film yang populer saat ini terutama film kartun. Bila tepat memilih akan cepat laku tetapi ini sangat musiman. Jadi, pandai-pandailah melihat tren sehingga produk yang Anda jual akan laris.


artikel ini dikutip dari http://bikin.web.id/info-terbaru/kiat-promosi-bisnis-pakaian/

harga

Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa - Manajemen Pemasaran

Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :

A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru

1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.

2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.

B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen

1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.

2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.

3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.

4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.

5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.

C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga

Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli

D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif

1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.

2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.


Artikel ini dikutip dari http://organisasi.org